PENGUSAHA SUKSES BUDIMAN MARPAUNG GRATISKAN MAKAN BAGI IBUK HAMIL DI WARUNGNYA.
Kisaran : Harian fikiran sumut : Budiman Marpaung Pemilik usaha kuliner Ayam Penyet Boedjangan gratis makan untuk ibu hamil KISARAN ibu Hamil Makan Gratis”. Demikian iklan menarik perhatian masyarakat yang ditulis pemilik warung ayam penyet Boedjangan di neon box usaha kuliner yang beralamat di Jalan Sisingamangaraja No. 504 Kisaran ini
Budiman Marpaung, sang pemilik usaha kuliner, Rabu (13/12) mengatakan, usaha rumah makan yang baru buka pada awal bulan Oktober 2017 memastikan bahwa setiap ibu hamil yang makan di rumah makan ayam penyet “Boedjangan” tidak akan dikenakan biaya alias makan gratis.
“Pertama kali ide untuk membuat usaha kuliner seperti ini terinspirasi dari istri yang saat itu lagi hamil. Selama sembilan bulan, kehidupan orang hamil itu sangat berat. Belum lagi dia harus bertaruh nyawa untuk kelahiran anaknya. Kasihan lihatnya,” kata Budi membuka pembicaraannya bersama wartawan.
Tambah suami dari Arisma Susanti Sutorus ini, alasan dia merencanakan bisnis usaha kuliner berbahan baku ayam ini bersama istrinya, karena jenis makanan tersebut paling banyak digemari masyarakat pada umumnya. Setelah sebelumnya mereka sukses membuka bisnis kuliner mie ayam pelangi dengan konsep warung hijau beberapa tahun lalu yang sampai hari ini masih eksist di Kisaran.
Meski memberikan porsi khusus gratis khusus untuk ibu hamil, ayah tiga anak ini mengaku tak mengkhawatirkan untung rugi sebagai konsekuensi makan gratis yang dia berikan.
“Alhamdulillah, masih ada untungnya. Tak pernah saya takut meski tiap hari banyak ibu hamil yang datang kesini, perlakuannya tetap sama,” ujar pria yang pernah duduk sebagai wakil rakyat di DPRD Asahan ini.
Ayam penyet boedjangan ini menyediakan aneka menu diantaranya, ayam, lele, bebek, basor, dengan sambal tumis pedas maupun bakar. Sementara itu, untuk porsi gratis yang dia berikan di dua menu andalan mereka, yakni yakni ayam penyet dan sop buah.
Budiman juga tak pernah mempersoalkan manakala ada ibu hamil yang sering datang makan gratis ke usahanya. Ia menceritakan dibulan pertama usahanya buka dan membukukan kedatangan 163 orang ibu hamil. Kemudian, dibulan kedua kedatangan ibu hamil semakin meningkat menjadi 190 orang dengan rata rata tujuh sampai sepuluh orang ibu hamil setiap harinya.
Resep dan menu yang dijual Budi mengaku juga tidak asal asalan. Ia meyakini ayam penyet dan menu cita rasa yang dijual tidak dimiliki oleh tempat makanan lain. Bersama sang istri, Budi mengaku melakukan puluhan kali percobaan menu kepada tetangga sekitar untuk mencicipi makanan sebelum menjualnya.
“Kalau setiap menu yang kami jual ini sudah saya buat puluhan kali, dan dicoba sama teman teman sekitar termasuk soal penetapan harganya. Untuk bisnis kuliner ini soal rasa kami sangat jagakan,” ucapnya.
Iapun mengaku banyak mendapatkan masukan dari rekan rekan dan tetangganya untuk bisnis kuliner ayam penyet yang baru dirintisnya. Ditanya mengapa memilih tagline “bujangan” di usaha ayam penyetnya Budi mengaku tersenyum.
“Disekitar tempat tinggal dan usaha saya ini dikelilingi para duda yang sekarang statusnya bujangan. Jadi udah kompromi sama istri kenapa gak pilih nama bujangan itu saja. Lagi pula para bujangan – bujangan itu yang sering kasi masukan mengenai bisnis usaha ini sama saya,” ujarnya sambil tersenyum. (KIDDI BP)