Jakarta - harianfikiransumut.com : Sebagaimana instansi dan satuan lain di tanah air, Pusat Teritorial Angkatan Darat (Pusterad) juga menggelar Upacara Peringatan ke 73 Proklamasi Kemerdekaan Negara Republik Indonesia Jumat, 17 Agustus 2018 di lapangan Upacara Ma Pusterad Jln. Setu-Cipayung, Jakarta Timur.
Komandan Pusterad, Mayor Jenderal TNI Hartomo bertindak selaku Inspektur Upacara yang dihadiri seluruh pejabat di lingkungan Pusterad beserta ratusan anggota prajurit dan PNS jajaran Pusterad mengikuti rangkaian upacara secara tertib, hikmat dimulai tepat pukul 07.00 WIB.
Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal TNI Mulyono dalam sambutan tertulis yang dibacakan Danpusterad, mengajak seluruh jajaran TNI memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya yang begitu besar sehingga dapat melaksanakan upacara ini secara hikmat dan dalam keadaan sehat wal’afiat.
Menurut Kasad, Upacara yang kita laksanakan setiap tahun ini sepatutnya menjadi momenmomen istimewa yang membawa kita kembali untuk flash back pada sejarah kemerdekaan Bangsa Indonesia puluhan tahun silam.
Saat bapak pendiri Bangsa kita Soekarno dan Muhammad Hatta memproklamirkan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, sesungguhnya kedua tokoh nasional tersebut memberikan pelajaran bagi kita bahwa untuk menghadapi berbagai tantangan kita harus mengedepankan langkah-langkah konkrit, tidak harus menunggu momen-momen yang sempurna.
Proklamasi kemerdekaan Bangsa Indonesia Lanjut Kasad, berlangsung di tengah kekacauan akibat adanya kekosongan kekuasaan (Vacuum of power) di mana proses penyerahan tanpa syarat Penjajah Jepang kepada Sekutu belum secara tuntas diselenggarakan.
Kelompok-kelompok Pemuda mengambil inisiatif mendesak Soekarno-Hatta agar segera mendeklarasikan kemerdekaan tanpa menunggu janji kemerdekaan dari Penjajah. Sebuah keputusan yang berani namun mengandung nilai luhur perjuangan yang sangat prinsipil, yaitu kemerdekaan dengan kekuatan sendiri.
Inilah salah satu tonggak sejarah yang menunjukkan watak dasar Bangsa Indonesia sebagai Bangsa pejuang yang memiliki tekad yang kuat untuk memperjuangkan kepentingan Bangsanya dengan kekuatan sendiri.
Masih menurut Kasad, Tidak ada klaim bahwa kemerdekaan itu diraih berkat jasa sekelompok orang, karena para pejuang saat itu tidak mengenal pertentangan SARA. Semuanya bersatu, rela berkorban demi satu tujuan, lepas dari penjajahan yang menyengsarakan rakyat dan seluruh Bangsa Indonesia.
Dari sejarah tersebut, sudah sepatutnya pada upacara yang khidmat ini, kita menundukkan kepala sejenak untuk merenungkan semua perjuangan dan pengorbanan yang telah diberikan para pahlawan kita, serta memberikan penghormatan atas segala perjuangan dan pengorbanan mereka kepada Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Marilah kita berdoa semoga cita-cita dan semangat perjuangan mereka dapat diteruskan oleh kita dan anak cucu penerus kita guna menghadapi tantangan dan hambatan yang tengah dan akan dihadapi oleh Bangsa Indonesia saat ini.
Lebih jauh Kasad menandaskan, Setelah 73 tahun kemerdekaan, Bangsa kita telah mengalami berbagai kemajuan di segala bidang. Kita menjadi kekuatan ekonomi, politik, sosial dan pertahanan yang disegani di dunia. Kita menjadi sentral pertumbuhan ekonomi Asia Tenggara, dengan kekayaan alam yang melimpah dan jumlah masyarakat kelas menengah terbesar sebagai pasar potensial yang menggerakkan roda perekonomian regional. Sebagai anggota G-20 dan anggota tetap beberapa organisasi internasional, Indonesia berperan aktif dalam menyelesaikan konflik di Asia Tenggara dan dunia serta meningkatkan kerja sama Internasional.
Kedudukan Indonesia yang dihormati di dunia tersebut turut diperkuat dengan peran penting TNI khususnya TNI AD sebagai kekuatan militer yang disegani baik dengan kontribusinya dalam menangani berbagai gejolak di dalam negeri maupun prestasinya di dunia internasional.
Ditegaskan pula, TNI AD selalu terdepan dalam upaya mitigasi bencana dan bergerak cepat dalam mengatasi konflik, separatisme dan terorisme bersama Polri diberbagai wilayah di tanah air. TNI AD juga turut menunjukkan perannya dalam pengawasan dan membantu pembangunan kawasan perbatasan bekerjasama dengan institusi pemerintah lainnya.
Dalam misi pasukan pemelihara perdamaian PBB, prajurit kita menjadi panutan dan selalu dirindukan kehadirannya oleh masyarakat lokal. Dan dalam event-event kompetisi antar angkatan bersenjata baik pada taraf regional maupun internasional, kehadiran kita selalu diperhitungkan dan menjadi tolok ukur prestasi.
Perhelatan akbar Asian Games tanggal 18 Agustus s/d 2 September 2018 Jakarta-Palembang juga disinggung Kasad dalam amanatnya, dimana Sebagai bagian dari elemen Bangsa, sebuah keniscayaan bagi kita untuk mendukung Pemerintah dalam menyukseskan pelaksanaan pesta olah raga tersebut dan mendukung atlet-atlet kita agar dapat berprestasi secara maksimal.
Diakhir amanat Kasad tersebut, juga mengajak seluruh jajaran TNI-AD dituntut untuk tetap konsisten menjaga netralitasnya sebagai alat Negara di bidang pertahanan yang sudah diamanatkan oleh Undang-Undang untuk tidak terlibat dalam politik praktis.
Dalam pelaksanaan Pilkada serentak tahun 2018 yang lalu, tercatat tidak ada satu pun keterlibatan prajurit TNI AD yang melanggar netralitas. Kondisi ini agar terus dipertahankan dan tetaplah waspada terhadap upaya-upaya provokatif yang dapat menarik kita keluar dari netralitas tersebut. (bs/Red).