harianfiksum.com - Pelalawan : Badan usaha milik daerah, yang bergerak di bidang perbankan menuai masalah, pasalnya Bank BPR dana amanah pelalawan yang berdiri sejak beberapa tahun yang lalu, terkesan tidak bermanfaat bagi daerah, selama beroperasi di kabupaten Pelalawan tidak terlihat kemajuan, dana yang mendapat suntikan dana(penyertaan modal)sebesar milyaran itu malah mengalami kemacetan kredit macet hingga tahun ke tahun.
Menyikapi kejadian ini ketua umum sentral gerakan pemuda Pelalawan Jaka endang angkat bicara, katanya selama berdiri Bank BPR dana amanah ini tidak berikan manfaat dan faedah bagi daerah dan masyarakat kabupaten Pelalawan, dimana pihak pemerintah daerah telah mengucurkan penyertaan modal senilai lebih kurang Rp 12 milliyar, dengan harapan bisa memudahkan usaha kredit umkm, kredit untuk Masyarakat terlebih ada fit back terhadap pemerintah daerah melalui pad, namun yang terjadi malah sebaliknya.
Untuk itu masih kata Jaka, mendesak bupati agar mengevaluasi, dan mengaudit, Bank BPR dana amanah, serta membubarkannya karna di anggap tidak bermanfaat, hanya semata mata pemborosan dan membebani pemerintah daerah, selain itu ketua umum
SGPP-Pelalawan Jaka endang menyurati DPRD Pelalawan untuk memanggil pihak Bank BPR dana amanah, menjadi agenda pembahasan hearing di DPRD,
Sementara itu tambah Jaka..kita mendengar ada kabar miring seputaran internal Bank BPR dana amanah, mengenai adanya uang kas yang di duga di larikan oleh salah satu oknum karyawan, senilai ratusan juta rupiah, sejauh ini belum ada tindakan management pihak bank membuat laporan ke pihak berwajib, ada unsur menutupi kejadian ini, dengan dalih" kita sedang fokus pada proses pengembalian kerugian senilai ratusan juta rupiah itu" tutur salah satu karyawan Bank BPR tersebut kepada Jaka endang yang tidak mau di sebut namanya.
(74yung)