harianfikiransumut.com /!MERANTI - Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Kepulauan Meranti, AKBP (Purn) H. Asmar membuka Lokakarya Pra-Rembuk Stunting untuk percepatan penurunan stunting Kabupaten Kepulauan Meranti Tahun 2023.
Acara yang ditaja oleh Yayasan Cipta dan Tanoto Foundation PT. Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) bersama Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti dilaksanakan di Ballroom Grand Meranti Hotel Selatpanjang, Kamis (15/6/2023).
Dalam sambutannya, menurut Plt Bupati Asmar, sejak dilaksanakan kesepakatan bersama antara Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti, Yayasan Cipta, dan Tanoto Foundation PT.RAPP, banyak hal-hal positif dari program pendampingan yang didapatkan.
"Untuk itu, terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada PT. RAPP, Tanoto Foundation, dan Yayasan Cipta atas dukungannya dalam pendampingan yang dilakukan selama ini untuk mendukung upaya percepatan penurunan stunting di Kabupaten Kepulauan Meranti," ucapnya.
Dia menambahkan, tingkat prevalensi stunting yang masih tinggi, perlu segera diatasi bersama, baik pemerintah pusat, pemerintah daerah serta seluruh pihak yang terkait dapat terus besinergi dan bersatu dalam upaya penanggulangan stunting.
Distrik Manager Yayasan Cipta Cara Padu Provinsi Riau, Lora Egaratri menjelaskan, berdasarkan hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, Prevalensi stunting di Provinsi Riau telah mencapai 17,0%. Di Kabupaten Kepulauan Meranti sendiri diketahui angka prevalensi stunting berada di angka 17,5% pada tahun 2022. Turun dari angka sebelum nya 23,3% di tahun 2021. Angka tersebut masih berada di atas target nasional yaitu 14% di tahun 2024.
Dia melanjutkan, lokakarya pra-rembuk stunting merupakan bagian pilar ketiga pencegahan stunting yang diselenggarakan sebagai upaya integrasi lintas sektor antara pemerintah daerah berkolaborasi dengan unsur terkait untuk membahas berbagai permasalahan, kontribusi dan peran masing-masing pihak dalam percepatan penurunan stunting.
"Seperti diketahui, sesuai Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Stunting 2021-2024, terdapat lima pilar pencegahan stunting, yaitu: 1) komitmen dan visi kepemimpinan; 2) Kampanye nasional dan komunikasi perubahan perilaku; 3) Konvergensi, koordinasi, dan konsolidasi program pusat, daerah, dan desa; 4) Gizi dan ketahanan pangan; dan 5) Pemantauan dan evaluasi," jelas Lora.
Untuk itu pihaknya, (Yayasan Cipta, bersama Tanoto Foundation dan PT. RAPP), sebut Lora, menyatakan akan terus berkomitmen memberikan dukungan dan pendampingan secara konsisten untuk mencapai target penurunan stunting nasional di Kepulauan Meranti.
Rembuk Stunting merupakan suatu langkah penting yang harus dilakukan pemerintah kabupaten/kota untuk memastikan pelaksanaan rencana kegiatan intervensi pencegahan dan penurunan stunting dilakukan secara bersama-sama antara OPD penanggung jawab layanan dengan sektor/lembaga non-pemerintah dan masyarakat.
Turut hadir, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Irmansyah, Pejabat Kementerian Agama Kepulauan Meranti, sejumlah Kepala Perangkat Daerah Pemkab Kepulauan Meranti, Satgas Stunting Kepulauan Meranti Een Marfizas, Tim Percepatan Penurunan Stunting Kepulauan Meranti, Pimpinan TP PKK Kepulauan Meranti, Pimpinan Perguruan Tinggi, pimpinan Badan Usaha Milik Daerah, dan tamu undangan.
(Deki)