harianfikiransumut.com / Langkat - Masyarakat Kelurahan Bingai Kecamatan Wampu resah dengan adanya spanduk berisikan kalimat provokasi dan ajakan kepada masyarakat untuk menghisap narkotika jenis Sabu.
Spanduk provokasi yang diduga dipasang oleh oknum-oknum mengatas namakan Mahasiswa Kecamatan Wampu yang berbunyi "Pesan Sabu Ditambah Alat Isap di Kampung Kami" dianggap masyarakat merupakan provokasi ajakan ke arah negatif.
"Sepertinya pemasang spanduk tersebut sangat fasih beli Sabu ditambah alat isap. Kami menduga pemasang spanduk itu merupakan pemakai narkoba jenis sabu aktif.
Bahkan sudah tersebar rekaman yang diduga Ketua salah satu organisasi Mahasiswa di Kecamatan Wampu bertujuan untuk meminta uang kepada orang yang diduga pengedar sabu dengan memasang spanduk tersebut," ujar beberapa tokoh masyarakat.
Masyarakat di Kecamatan Wampu keberatan jika kampung mereka disebut-sebut oleh oknum mahasiswa dan pemasang spanduk merupakan kampung narkoba.
Sebagaimana diketahui, spanduk ajakan mengkonsumsi sabu tersebut terpasang di Lingkungan I Kelurahan Bingai Kecamatan Wampu Kabupaten Langkat.
Apalagi juga tersebar dalam bentuk video dan foto di media sosial Facebook akun @Fikri Malpiansyah yang berisikan “Selamat Datang Di Kampung Narkoba Kelurahan Bingai Kecamatan Wampu. Pesan : Sabu + Alat Isap".
Selain itu ada juga kalimat di bulan ini lagi musim buah Kueni.
Buah Kueni harganya mahal sekali
Jika tuan puan ingin merusak generasi,
Maka beli sabu lah ke kampung kami
"Ayo kita rusak generasi pemuda bangsa bersama-sama,” demikian tulisan dalam spanduk tersebut.
Warga minta agar oknum-oknum yang memposting video dan pemasang spanduk berani menunjuk hidung dan menyebut nama siapa pengedar sabu di Kelurahan Bingai Kecamatan Wampu.
"Jangan mau cari keuntungan pribadi tapi mengorbankan masyarakat banyak," ujar warga.(red)